Rabu, 30 Juli 2008

Nyanyian Rindu

Coba engkau katakan padaku, apa yang seharusnya aku lakukan...bila larut tiba wajahmu terbayang, kerinduan ini semakin dalam,....
Lamat-lamat aku dengarkan lagunya kang Ebiet dari radio milik tetangga sebelah. Yah..sebuah Nyanyian Rindu, kalo kang Ebiet dalam lagunya itu ingin mengenang kenangan bersama seseorang yang sangat istimewa, kayaknya seh hehehehe…
Ya..Nyanyian rindu bukan hanya ditujukan sama sosok kekasih, istri tapi bisa keluarga, orang tua, anak, sahabat, bahkan kerinduan keriangan kita sewaktu anak-anak. Keriangan yang penuh suka-cita bersama orang-orang yang penuh arti dalam rentang perjalanan kehidupan kita, dan sekarang kita mungkin tak tau entah dimana dan bagaimana keadaannya.
Begitu juga dengan kenangan kita tentang damainya kehidupan masa kecil, meski teknologi tak secanggih jaman sekarang namun kita terkadang begitu merindukan nostalgia yang penuh nuansa kesederhanaan, ketenangan dan terkesan ndesoni. Masih teringat jelas, ketika bulan purnama tiba anak-anak saling berkejaran, bersenda gurau penuh keriangan. Maklum saat itu belum ada listrik dan hiburannya pun hanya bermain. Tidak seperti sekarang hiburan sudah begitu banyak. Televisi sudah menjadi barang biasa, tidak seperti dahulu televisi yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang kaya. Di ijinin nonton saja hanya seminggu sekali, itu saja mesti jalan sejauh satu kilometer dari rumah. Meski demikian, rasanya sudah amat senang ketimbang sekarang yang sudah punya televisi sendiri.
Yah…terkadang dalam penatnya dan kesumpekan atas keadaan jaman sekarang, kita sering merindukan suasana sunyi penuh ketenangan yang membawa rasa kedamaian dan kebahagiaan. Rasanya ingin sekali beristirahat sejenak dari desakan kekuatan tuntutan hidup yang seringkali mengaburkan langkah kehidupan kita. Kesibukan yang selalu kita lakoni demi sang Uang, yang terus saja memaksa kita untuk bergulat dengan waktu dan berbagai macam cara untuk mendapatkannya.
Semilir sejuknya angin gunung, kicauan merdu burung-burung saat mentari muncul diufuk timur, keceriaan para petani saat berangkat kesawah, suara-suara lenguhan lembu pembajak sawah, canda-tawa anak-anak kecil yang pada mandi disungai, langit yang merah merona di sebelah barat, menjadi suasana yang begitu kita rindukan ditengah bisingnya kendaraan dan gemerlapnya lampu kota.
Yah…nyanyian rindu kang Ebiet, serasa mengingatkan aku dengan suasana-suasana masa lampau yang penuh kedamaian. Bersama orang-orang yang begitu berarti dalam perjalanan kehidupanku.
Bagaimana dengan Anda???
»»  READMORE...

Siapakah Aku,Anda dan Dia...

Siapakah Aku,Anda dan Dia...
Tataplah Kedalam...Apa yang Anda Lihat di Depan Anda??... Sejauh mana mata memandang pastinya kan berbatas,begitu juga tentang penilaian kita sama seseorang..belum tentu sesuai dengan apa yg terjadi....