Minggu, 06 April 2008

PERTEMUAN DENGAN SANG PUJANGGA

Alis tebal menaungi sepasang mata yang penuh keteduhan. Ada tawa geli yang tersimpan di bola matamu. Saat dua tangan ini berjabat dan dua pasang mata ini saling menatap, ada rasa tenang, damai yang tiba-tiba menghalau segala gelisahku. Mata itu menatapku dan tersenyum. Dan kuyakin pasti, mata itu tidak akan berbohong untuk sebuah keterkejutan dengan penampilanku yang jauh dari cewek. Apalagi saat kakinya tanpa sengaja menginjak kakiku, mata langsung tertuju pada sepatu boats hitam, jaket kulit hitam yang menambah penampilanku semakin macho. Sepasang mata ini tetap saja hanya mengamati dengan makna tersendiri dalam diam dan tenangnya.
Harus kuakui, matamu adalah mata yang punya banyak cerita. Ada tawa, sedih, juga air mata disana. Sepasang mata yang jujur bercerita tentang rasa. Kadang tak kumengerti mengapa begitu indah dan menjadi sebuah keajaiban tersendiri saat bisa menatap mata yang jujur berbicara. Mata yang menari gembira saat bercerita tentang arti kehidupan. Binar matamu membuatku jadi begitu bahagia, karena mengajarkan banyak pengalaman berharga.
Apalagi matamu yang mulai menggoda saat aku memulai memasak dan tanpa sengaja aku mencium penggorengan untuk memastikan bahwa tak ada lagi bau amis tertinggal disana. Matamu penuh arti dan tertawa geli saat beradu dengan mataku yang melotot tajam. Aku hanya tertawa melihatmu asyik dengan dua cangkir kopi yang kamu buat.
Bersandar disudut daput, matamu menerawang jauh dan kamu mulai mengura cerita tentang arti sebuah kehilangan. Ada kesedihan di mata itu yang tiba-tiba juga membuat dua mata ini bertahan untuk tidak meneteskan air mata. Binar cinta dimatamu untuknya adalah sebuah keajaiban kecil yang kulihat di matamu. Kau ajarkan tentang rasa yang begitu indah bahwa kehilangannya tak berarti menghilangkan rasa yang masihnyata dan tergambar jelas dimatamu. Rasamu untuknya tetap pantas berada dihatimu.
Sesaat kau menatapku, matamu begitu teduh, damai dan memberi atmosfer tersendiri. “kadang tak perlu alasan mengapa kita mencintai seseorang. Biarlah rasa itu tetap bermakna” kataku penuh semangat, mencoba untuk tidak larut dalam sedihmu, walau aku tau mataku pun tak sanggup untuk berbohong tentang rasa ini. Rasa yang kumiliki sebelum kita bertemu.
Kubasuh mukaku di westafel, berdiri disampingku sambil menatap, aku sudah mengerti. Tatapan itu penuh arti. Matamu sudah cukup mewakilinya. “Orang yang hebat bukanlah orang yang mampu membuat orang lain mencintai kita, namun kehebatan itu ada saat kita mampu pertahankan cinta kasih yang tercipta dalam situasi yang berbeda, “ katamu.
Terima kasih untuk sebuah kejujuran yang kau lukiskan dalam mata indahmu. Sepasang mata yang mengajarkan padaku untuk tetap belajar mencintai dengan ikhlas tanpa berharap. Sama ketika memberi tanpa berharap untuk menerima. Memandang kehidupan di dunia ini dengan mata-mata keindahan. Hingga kita mampu memberi warna dan binar ceria di mata orang lain untuk segala sesuatu yang kita lakukan dengan penuh cinta dan keikhlasan. Matamu adalah mata terindah, sama seperti mata hatimu yang begitu indah mengajarkan sisi bening dan jernihnya kehidupan.
---ooo---

U letter number two for me...Thanks for Osha!!
»»  READMORE...

Jumat, 04 April 2008

CATATAN DARI SEORANG TEMAN

Burung merpati mengepak salju di tirai bambu bumi
Rembulan menutup rona suci dengan kelam
Surya mentari tak tahan kunjung datang
Kini tergerai menanti dalam bayangan
Di tepian penantian tak berujung……(Khrsn, 23 Mei ’05)



Sajak pertama dalam hidup saya, yang saya peroleh dari seseorang lewat short message services (sms). Sang pujangga begitu saya menyebutnya, menjadi seorang yang saya tunggu kehadirannya tiap malam dengan kata-kata indahnya. Walau kadang tak mengerti makna di balik kata-kata indah itu, saya berusaha memaknai semampunya agar menjadi bermakna, paling tidak untuk saya sendiri.
Keindahan, bagaimana memaknainya? Apakah keindahan hanya ada dalam tawa dan suka? Merenung lama dengan bantuan sang pujangga, saya belajar darinya tentang Sang Pencipta, Alam, Manusia dan Hidup. Lewat keindahan kata-katanya dia pernah menulis, “Keindahan bukan suatu pilihan, keindahan itu ada dalam setiap dimensi. Karena dimensi sendiri adalah keindahan dari harmonisasi”
Lama saya mencoba menggali makna dari kata-katanya, bertanya pada teman-teman sekerja. Dan semua hanya menggeleng, sampai akhirnya saya memaknainya sendiri. Keindahan selalu ada, bukan hanya saat tawa, senyum atau suka, tetapi keindahan juga selalu hadir dalam air mata, sedih atau duka. Saat kita mengalaminyaentah itutawa atau airmata itulah keindahan. Air mata yang menetes dari pelupuk mata, kadang menjadi terasa indah karena disitulah kita bisa merasakan kelegaan, melepaskan segala sesak, luapan bahagia bahkan beban hati yang terasa menghimpit. Keindahan selalu ada dalam hidup, menjadi bagian dalam setiap langkah kita. Apapun bentuknya tawa atau airmata terasa indah, jikahati kita selalu terbuka untuk menerima sentuhan-Nya.
Ingat? Saat belajar menyanyi, ada nada do, re, mi, fa, sol, la, si, kemudian ada do tinggi, do rendah, nada ini ada agar harmonisasi juga muncul disana. Keindahan lagu bisa didengar karena ada do tinggi atau do rendah. Hidup juga tidak selamanya datar, statis, begitu-begitu saja, tapi kadang di atas, kadang juga di bawah. Kadang ada tawa juga air mata. Biarlah menjadi keindahan tersendiri untuk kita.
Seperti juga Sang pujangga yang kehadirannya memberi keindahan, dan arti tersendiri untuk saya. Hari-hari saya menjadi penuh warna keindahan. Malam haripun tak terlewatkan dengan kata-kata indahnya, yang akan menemanisaya sampai kokok ayam pertama, sampai suara adzan menjadi akhir hari saya untuk memejamkan mata. Di saat orang-orang yang terlelap dari tidurnya dan memulai hari baru, saya terlelap sejenak. Menikmati hidup dengan keindahannya. Dan beruntung saat tiba di kantor saya tidak meletakkan kepala di meja karena mengantuk.
Begitulah keindahan yang saya maknai, dimana saya juga terus belajar untuk mendapatkan keindahan sejati, yang akan melebur dalam setiap dimensi kehidupan. Hingga tetes airmaa, tawa, sedih, juga gembira adalah keindahan yang memang tercipta untuk kita. ----ooo----

Thanks to Osha, sahabat yang sudi menerima kehadiranku dan memberikan makna tersendiri dalam hidupmu
»»  READMORE...

Siapakah Aku,Anda dan Dia...

Siapakah Aku,Anda dan Dia...
Tataplah Kedalam...Apa yang Anda Lihat di Depan Anda??... Sejauh mana mata memandang pastinya kan berbatas,begitu juga tentang penilaian kita sama seseorang..belum tentu sesuai dengan apa yg terjadi....