Jumat, 04 April 2008

CATATAN DARI SEORANG TEMAN

Burung merpati mengepak salju di tirai bambu bumi
Rembulan menutup rona suci dengan kelam
Surya mentari tak tahan kunjung datang
Kini tergerai menanti dalam bayangan
Di tepian penantian tak berujung……(Khrsn, 23 Mei ’05)



Sajak pertama dalam hidup saya, yang saya peroleh dari seseorang lewat short message services (sms). Sang pujangga begitu saya menyebutnya, menjadi seorang yang saya tunggu kehadirannya tiap malam dengan kata-kata indahnya. Walau kadang tak mengerti makna di balik kata-kata indah itu, saya berusaha memaknai semampunya agar menjadi bermakna, paling tidak untuk saya sendiri.
Keindahan, bagaimana memaknainya? Apakah keindahan hanya ada dalam tawa dan suka? Merenung lama dengan bantuan sang pujangga, saya belajar darinya tentang Sang Pencipta, Alam, Manusia dan Hidup. Lewat keindahan kata-katanya dia pernah menulis, “Keindahan bukan suatu pilihan, keindahan itu ada dalam setiap dimensi. Karena dimensi sendiri adalah keindahan dari harmonisasi”
Lama saya mencoba menggali makna dari kata-katanya, bertanya pada teman-teman sekerja. Dan semua hanya menggeleng, sampai akhirnya saya memaknainya sendiri. Keindahan selalu ada, bukan hanya saat tawa, senyum atau suka, tetapi keindahan juga selalu hadir dalam air mata, sedih atau duka. Saat kita mengalaminyaentah itutawa atau airmata itulah keindahan. Air mata yang menetes dari pelupuk mata, kadang menjadi terasa indah karena disitulah kita bisa merasakan kelegaan, melepaskan segala sesak, luapan bahagia bahkan beban hati yang terasa menghimpit. Keindahan selalu ada dalam hidup, menjadi bagian dalam setiap langkah kita. Apapun bentuknya tawa atau airmata terasa indah, jikahati kita selalu terbuka untuk menerima sentuhan-Nya.
Ingat? Saat belajar menyanyi, ada nada do, re, mi, fa, sol, la, si, kemudian ada do tinggi, do rendah, nada ini ada agar harmonisasi juga muncul disana. Keindahan lagu bisa didengar karena ada do tinggi atau do rendah. Hidup juga tidak selamanya datar, statis, begitu-begitu saja, tapi kadang di atas, kadang juga di bawah. Kadang ada tawa juga air mata. Biarlah menjadi keindahan tersendiri untuk kita.
Seperti juga Sang pujangga yang kehadirannya memberi keindahan, dan arti tersendiri untuk saya. Hari-hari saya menjadi penuh warna keindahan. Malam haripun tak terlewatkan dengan kata-kata indahnya, yang akan menemanisaya sampai kokok ayam pertama, sampai suara adzan menjadi akhir hari saya untuk memejamkan mata. Di saat orang-orang yang terlelap dari tidurnya dan memulai hari baru, saya terlelap sejenak. Menikmati hidup dengan keindahannya. Dan beruntung saat tiba di kantor saya tidak meletakkan kepala di meja karena mengantuk.
Begitulah keindahan yang saya maknai, dimana saya juga terus belajar untuk mendapatkan keindahan sejati, yang akan melebur dalam setiap dimensi kehidupan. Hingga tetes airmaa, tawa, sedih, juga gembira adalah keindahan yang memang tercipta untuk kita. ----ooo----

Thanks to Osha, sahabat yang sudi menerima kehadiranku dan memberikan makna tersendiri dalam hidupmu

Tidak ada komentar:

Siapakah Aku,Anda dan Dia...

Siapakah Aku,Anda dan Dia...
Tataplah Kedalam...Apa yang Anda Lihat di Depan Anda??... Sejauh mana mata memandang pastinya kan berbatas,begitu juga tentang penilaian kita sama seseorang..belum tentu sesuai dengan apa yg terjadi....